Semangka

Semangka

Kamis, 21 Februari 2013

Sebuah Jalan


Fase-fase sangat sulit adalah saat aku selangkah demi selangkah melakukan perubahan. Di mana aku harus meninggalkan keburukan-keburukan dan menggantinya dengan banyak kebaikan. Saat semua orang di sekitarku merasakan perubahan. Saat mereka semua bertanya-tanya, “Apakah yang telah terjadi?”

Ada saat di mana aku begitu sulit untuk menjawab berbagai pertanyaan. Sulit untuk menyuarakan apa yang kini tengah kugenggam. Sebab tidak semua yang bertanya menyatakan bahwa mereka perduli, barangkali mereka hanya merasa…. penasaran, lantas menjauh. Ya, itu memang cukup mungkin.

Perjalanan baru ini pastinya cukup melelahkan. Karena memang aku harus mengarungi jalan yang sebelumnya belum pernah aku lewati. Entah akan ada apa di ujung jalan itu, yang jelas pasti sebuah kebahagiaan. Aku sekarang telah berdiri di garis “Start”, jalan ini begitu lurus, sangat lurus. Kusaksikan bukan hanya aku saja yang ingin melewati jalan ini. Di depanku sangat jelas terlihat orang-orang pilihan yang juga ingin berpetualang melalui jalan ini.

Indah sekali.

Andai saja istiqomah itu mudah, maka tidak akan pernah ada kisah yang memberi hikmah, tidak akan ada tempat untuk mengambil pelajaran berharga. Dan nasihat-nasihat kehidupan tidak akan pernah lagi kita dengar.

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa diuji)?”
(Q.S. Al-Qiyamah: 36)

Tidak, tidak akan mungkin seseorang yang ingin naik kelas melaju begitu saja tanpa melewati ujian demi ujian. Semua itu termasuk ke dalam tatanan dinamika kehidupan, sunnatullah. Ada kalanya semua ini begitu mudah, namun kerikil tetaplah ada. Kerikil-kerikil itu diciptakan dengan bentuk yang sangat kecil. Dalam penciptaan kerikil yang sangat kecil di situ terdapat kaidah perumpamaan bahwa manusia selalu saja menyepelekan hal kecil. Akan tetapi kebanyakan dari mereka kurang mengetahui, bahwa kerikil kecillah yang lebih mampu menjatuhkan kita dibanding batu besar yang terlihat di depan mata.

Aku akan terus berjalan melewati jalan ini, sampai nanti kan kutemui ujung dari semua, kebahagiaan sesungguhnya. Sambil terus berhati-hati dengan kerikil yang menghampar di jalan dan meminta pertolongan serta perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Berdirilah di garis “Start”,
Semoga Allah pertemukan kita di persimpangan jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar